Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan
1. Pengertian
Ilmu pendidikan adalah ilmu yang membicarakan masalah-masalah yang
berkaitan dengan persoalan pendidikan atau ilmu yang mempersoalkan pendidikan
dan kegiatan pendidikan.
Istilah education dalam bahasa inggris
yang berasal dari bahasa latin educare yang artinya memasukkan sesuatu, barang
kali bermaksud memasukkan ilmu ke kepala orang . Dalam bahasa Arab ada beberapa
istilah yang biasa digunakan dalam pengertian pendidikan, diantaranya ta’lim.
Kata pendidikan sering kali diartikan dalam kehidupan sehari-hari dengan
lembaga pendidikan dan adakalah diartikan dengan hasil pendidikan.
Menurut Dictionary of education ;
Pendidikan diartikan, proses sosial yang di mana orang-orang atau anak
dipengaruhi dengan lingkungan yang (sengaja) dipilih dan dikendalikan (misalnya
oleh guru di sekolah) sehingga mereka memperolah kemampuan-kemampuan sosial dan
perkembangan individu yang optimal. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara ,
mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Secara garis besar metode pengajaran
dapat diklarifikasikan menjadi dua bagian, yakni:
a. Metode Mengajar Konvensional.
Yaitu metode mangajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut
metode tradisional.
Berikut ini beberapa metode mengajar
konvensional, antara lain:
Metode ceramah, tehnik penyampaian
pesan pengajaran yang sudah lazim dipakai oleh para guru disekolah. Ceramah
diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka
kelas.
Metode diskusi, suatu cara mempelajari
materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu
argumentasi secara rasional dan objektif.
Metode Tanya jawab, penyampaian pesan
penganjaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan
jawaban, atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru yang
menjawab pertanyaan.
Metode demontrasi dan eksperimen,
salah satu tehnik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain
yang dengan sengaja diminta atau siswa sediri yang ditunjuk untuk
memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses cara melakukan sesuatu.
Metode resitasi, metode ini biasa
disebut pekerjaan rumah, kerena siswa diberi tugas-tugas secara khusus di luar
jam pelajaran.
Metode kerja kelompok, metode kerja
kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan suatu
kesatuan yang dapat dikelompokkan sesuai dengan kemampuan dan minatnya untuk
mencapai suatu tujuan penganjaran tertentu dengan sistem gotong royong.
Metode karya wisata, metode pengajaran yang dilakuakn dengan
mengajak para siswa ke luar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat
yang ada kaitannya dengan pokok bahasan.
Metode sistem regu, sistem beregu ini
merupakan gagasan baru yang berkembang sebagai sakah satu minofasi metode
mengajar dan juga dikenal dengan team teaching.
Metode Drill, metode drill atau
disebut latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan
latihan terhadap apa yang dipelajari, kerena dengan melakukannya secara praktis
suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap-siagakan.
b. Metode Mengajar Inkonvensional.
Yaitu suatu tehnik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim
digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan modul, pengjaran
berprogram, pengajaran unit, dll.
Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan
kedewasaan seorang anak. Jadi seorang yang disebut pendidik itu kerena adanya
peranan dan tanggung jawabnya dalam mendidik seorang anak. Selanjutnya siapakah
pendidik itu? Menurut Langeveld yang termasuk faKtor pendidik itu adalah, pertama,
orang tua. Kedua, orang dewasa yang lain yang bertanggung jawab terhadap
kedewasaan seorang anak.
Murid (anak didik) adalah anak atau orang yang belum dewasa atau belum
memperoleh kedewasaan atau seseorang yang masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik
tertentu (masih mempunyai ketergantungan) kepada guru (pendidik) kerena sangat
memerlukan bantuan pendidiknya untuk dapat menyelenggarakan dan melanjutkan
hidupnya baik secara jasmani maupun rohani.
Karakter anak didik:
Seseorang yang belum dewasa atau belum
memperoleh kedewasaan ; ia masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik
tertentu.
Anak yang sedang berkembang; sejak
lahir sampai meninggal anak mengalami perkembangan. Kerena itu pendidik harus
membantu anak baik perkembangan jiwanya, pengetahuannya, dan penguasaan
diriterhadap lingkungan sosialnya.
Dapat dididik dan harus dididik. Anak
hakikatnya adalah “animal education” yaitu makhluk yang dapat dididik, kerena
anak mempunyai bakat dan disposisi-disposisi yang memunghkinkan pendidikan
(Prof. DR. sutari Imam Burnadib, 1987)
Alat dan sarana pendidikan merupakan salah satu faktor pendidikan yang
sengaja diadakan dan digunakan untuk pencapaian tujuan pendidikan. Menurut
Sutari Imam Barnadib yang dimaksud faktor adalah segala sesuatu yang secara
langsung membantu terlaksanakannya pendidikan.
Faktor alat tersebut menurut wujudnya
dapat dibagi menjadi:
Berupa benda-benda yang diperlukan
dalam pelaksanaan pendidikan, seperti alat-alat yang ada di dalam rumah, alat
perlengkapan sekolah, dll. Ini sering disebut “sarana pendidikan”. Benda yang
difungsikan untuk menbantu pelaksanaan disebut sarana pendidikan, khusus di
sekolah, seperti: bangunan sekolah, ruang belajar, meja kursi belajar, dll.
Bukan merupakan benda tetapi berupa
perbuatan pendidik yang digunakan untuk pencapaian pendidikan. Faktor yang
kedua ini yang di sebut “alat pendidikan”. Perbuatan pendidik, dapat berupa
tindakan atau situasi, seperti: pengajaran ,nasihat, teladan, tata tertib,
disiplin. dll.
2. Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan
Imu yang membicarakan bagaimana cara atau tehnik menyajikan bahan
pelajaran terhadap siswa agar tercapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efesien. Bila mana dikaitkan dengan pengajaran agama Islam
yang harus disampaikan kepada siswa di sekolah atau madrasah, maka batasannya
terletak pada metode atau tehnik apakah yang lebih cocok digunakan dalam
penyampaian materi agama tersebut, dan prinsip-prinsip pengajaran yang
bagaimanakan yang seharusnya diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan
belajar dan mengajar, hal tersebut tentu berkaitan erat dengan metodik khusus
dan umum. Di samping memperhatikan prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam
pengajaran agama secara umum, juga faktor-faktor seperti: tingkatan sekolah,
karakteristik siswa, latar belakang sosial dan pendidikan anak sangat perlu
dipertimbangkan.
Strategi atau pendekatan yang dipakai dalam pengajaran agama Islam
banyak ditekankan pada suatu model pengajran “seruan” atau “ajakan” yang
bijaksana dan pembentukan sikap manusia (efektif).
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
0 komentar:
Posting Komentar